Jumat, 15 Februari 2013

Cinta Tak Mungkin Berhenti..

Tak ada kisah tentang cinta
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima
Sakit demi jalani cinta

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti
Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

Hanya kamu yang bisa Bisa membuatku rela
Rela menangis karenam
Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu sehingga hidupku pun berarti


Cinta tak mudah berganti
Tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Biar ku pergi sembuhkan hati

Sabtu, 09 Februari 2013

Teruntuk Rindu yang Jauh Disana..

Jika suatu hari kamu rindu dan ragaku terlalu jauh
untuk kamu gapai
Berdoalah
Agar aku dikuatkan, atau kamu diberikan rezeki
berlebih untuk menemuiku.
Jika suatu hari kamu merasa tersisihkan karena
semua kesibukanku
Mengertilah
Aku disini berusaha agar kelak kita bisa bersama dan
kita tak perlu bekerja terlalu keras, untuk membayar
semua waktu saat kita terpisah seperti ini.
Jika suatu hari kamu tidak yakin akan semua yang
kita jalani
Berusahalah
Agar kita bisa diberikan jalan untuk melalui semua
bersama, saling menguatkan
Jika suatu hari kamu membuka mata dan mendapati
diriku tak ada disana
Bersabarlah
Akan datang waktu, dimana kamu mendapatiku
disisimu saat terbangun setiap pagi
Jika suatu hari kamu merasa sepi karena aku terlalu
jauh
Percayalah, mendoakanmu adalah caraku
memelukmu dari jauh
Jika suatu hari kamu merasa semua ini begitu sulit
Ingatlah
Ada mimpi yang kita genggang berdua
Jika suatu hari kamu ingin mengakhiri ini semua
Renungkanlah
Kita pernah berusaha melangkah berdua, akan
tertatih jalanku ketika hilang satu kaki ini?
Jika suatu hari kamu lelah
Percayalah
Aku masih disini, di tempat kita biasa bertemu, setia
menunggumu untuk sebuah pelukan hangat
Untuk kamu yang kucintai dari jauh
Bersabarlah
Ketika kita tak bisa saling bertemu, percayalah, aku
disini menjaga diriku untuk kamu
Aku disini
Masih ditempat yang sama dengan rindu yang
menumpuk dan cinta yang tak kalah banyaknya
Aku disini, menunggumu pulang
Karena kamu, sudah kubuatkan rumah
Didalam sini
Dalam hatiku, yang selalu tak pernah gagal untuk
kamu sentuh

Arincorner

Jumat, 08 Februari 2013

i'am engineer!

 







Seragam Hidup

Hidup hanyalah perpindahan dari seragam satu ke seragam yang lain.

 =>  => 

 =>  => 

=>  

=> seragam akhir manusia..

 


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati,” (Q.s. Alimran :185)


Putra dari sahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar c mengabarkan, “Aku sedang duduk bersama Rasulullah tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’
‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا, أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no. 1384)











Perbuatan Yang Dibolehkan Dalam Shalat


Oleh: Ustadz Abdul Kholiq Hafizhahullah

Sebagaimana kita fahami bahwa shalat maknanya beribadah kepada Allah dengan gerakan-gerakan dan perkataan-perkataan tertentu yang diawali dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam. Sehingga dari sini kita memahami bahwa gerakan-gerakan di dalam shalat telah ditentukan.

Karena itu, hukum asalnya kita dilarang melakukan gerakan-gerakan apa pun selain gerakan shalat, kecuali ada dalil yang menunjukkan kebolehannya, diantaranya:

1. Menggendong anak kecil
Dari Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu (berkata): “ Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat sambil menggendong Umamah binti Zaenab binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila sujud beliau meletakkannya, dan apabila berdiri beliau menggendongnya kembali.” [HR.al-Bukhari 516 dan Muslim 543]

2. Sedikit melangkah untuk suatu keperluan
Dari Aisyah dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di dalam rumah dan (saat itu) pintu dalam keadaan tertutup, kemudian saya datang dan minta supaya dibukakan. Lalu beliau berjalan dan membukakan pintu, kemudian kembali ke tempat shalatnya.” [HR.Abu Dawud 910]

3. Mencegah atau menahan orang yang lewat di depannya
Dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian shalat menghadap sesuatu yang menutupinya (membatasinya) dari manusia, lalu ada seorang yang ingin melintas di depannya, maka hendaknya dia menahan (orang itu) di lehernya. Apabila menolak (tidak mau ditahan), maka hendaknya dia memeranginya karena sesungguhnya dia adalah setan.” [HR.Muslim 505]

4. Membunuh ular, kalajengking atau yang semisalnya dari binatang yang menggangu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (berkata): “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh dua binatang hitam ketika shalat, (yaitu) kalajengking dan ular.” [HR.Abu Dawud 921]

5. Menggeser kaki orang tidur yang ada di depannya.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: “Saya meluruskan kaki saya di arah kiblatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika shalat. Maka ketika beliau sujud, beliau menggesernya. Dan apabila beliau berdiri, saya meluruskannya.” [HR.al-Bukhari 1209 dan Muslim 512]

6. Melepas sandal di tengah shalat.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat dengan para sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas dua sandalnya lalu meletakkannya di sebelah kirinya. Tatkala para sahabat melihat hal tersebut, mereka pun ikut melepas sandal-sandal mereka. Lalu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat, beliau bertanya: “Apa yang menyebabkan kalian melepas sandal-sandal kalian?” Mereka menjawab: “Kami melihat engkau melepas sandal, maka kami pun melepas sandal-sandal kami. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan: “Sesungguhnya tadi malaikat Jibril datang kepada saya dan mengabarkan bahwa pada dua sandal saya ada kotoran.” [HR.Abu Dawud 555]

7. Meludah pada baju atau sapu tangan
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Ketika salah seorang di antara kalian berdiri melaksanakan shalat, sesungguhnya Allah berada di hadapannya. Karena itu janganlah dia meludah ke arah depan atau kananya, tapi hendaknya meludah ke arah kirinya di bawah kakinya. Apabila (terpaksa) tidak bisa menahan ludahnya, maka hendaknya ia melakukan (meludah) di bajunya (dengan cara) seperti ini,”. Kemudian beliau melipatkan sebagian bajunya terhadap sebagian yang lain.“ [HR.Muslim 3008]

8. Membetulkan pakaian dan menggaruk badan.
Dari Jarir adh-Dhobbi radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Adalah Ali, apabila berdiri melaksanakan shalat, dia meletakkan tangan kanannya di atas pergelangan tangan kirinya. Dia senantiasa melakukannya hingga rukuk, kecuali untuk membetulkan pakaian atau menggaruk badan.” [HR.Ibnu Abi Syaibah 1/391]

9. Menjawab salam dengan isyarat tangan.
Ketika seorang sedang shalat, lalu ada orang yang mengucapkan salam padanya, maka ia tidak boleh menjawabnya dengan lisan, namun hendaknya menjawab dengan isyarat tangan.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju Quba untuk shalat di dalamnya. Kemudian datanglah sahabat-sahabat al-Anshor mengucapkan salam kepada beliau ketika beliau sedang shalat. Ibnu Umar berkata: lalu aku bertanya kepada Bilal, “Bagaimana engkau melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab salam mereka ketika mereka mengucapkan salam kepada beliau sedangkan beliau sedang shalat?” Bilal menjawab, “Menjawab demikian.” Ja’far bin Aun (Salah seorang rawi) membuat telapak tangannya, dan menjadikan perut telapak tangannya di bawah dan punggung telapak tangannya di atas.” [HR.Abu Dawud 915]

10. Mengangkat kepala ketika sujud untuk memastikan keadaan imam ketika imam memanjangkan sujud.
Dari Abdullah bin Syaddad radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar kepada kami dalam salah satu shalat Isya’ sambil menggendong Hasan atau Husain. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maju dan meletakkan gendongannya, lalu bertakbir mengawali shalat. Kemudian beliau sujud di tengah shalatnya dengan sujud yang panjang. Berkata bapakku (Syaddad): lalu saya mengangkat kepala, ternyata ada anak kecil yang naik ke punggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sujud, lalu saya kembali sujud…” [HR.an-Nasa'i 1149]

11. Bertepuk tangan bagi wanita untuk mengingatkan imam ketika terjadi kelupaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kenapa saya melihat kalian banyak bertepuk tangan?! Jika terjadi sesuatu dalam shalat seseorang, hendaknya dia bertasbih. Sesungguhnya apabila dia bertasbih maka (imamnya) menoleh kepadanya. Sesungguhnya bertepuk tangan (dalam shalat) itu bagi wanita.” [HR.Muslim 421]

12. Membawa dan membaca al Qur’an ketika shalat sunnah
Ketika seseorang ingin memanjangkan shalat sunnahnya, sementara dia tidak memiliki banyak hafalan al Qur’an, maka boleh baginya membawa al Qur’an dan membacanya, sebagaimana dijelaskan dalam atsar dari A’isyah bahwasanya dia pernah shalat diimami budak laki-lakinya yang bernama Dzakwan dengan memegang mushaf. [Lihat Shohih Bukhari, kitabul adzan, bab imamatul 'abdi, beserta syarahnya Fathul Bari]

13. Menoleh ke kiri atau ke kanan ketika ada perlu
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “(Suatu hari) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengeluh, maka kami pun shalat di belakang beliau dan beliau dalam keadaan duduk. Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu memperdengarkan takbirnya kepada manusia, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menoleh kepada kami. Beliau melihat kami dalam keadaan berdiri lalu berisyarat agar kami duduk. Maka kami pun shalat dengan shalatnya beliau (yaitu) dalam keadaan duduk…” [HR.Muslim 413]

Demikian pembahasan kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat. Amin.

Sumber: diketik ulang dari Majalah al-Mawaddah, Edisi Ke-6, Tahun Ke-3, Muharrom-Shofar 1431H, Januari 2010 hal.18-20

Link : http://alqiyamah.wordpress.com/2010/02/01/perbuatan-yang-dibolehkan-dalam-shalat-ustadz-abdul-kholiq-hafizhahullah/


Masya allah.. si ayah, sabarnyaaa <3



Rabu, 06 Februari 2013

Jekartah ku

DKI Jakarta, my life ~ my city



Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia.
Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), Jumlah penduduk di Jakarta pada tahun 2010 berjumlah 9.588.198 jiwa. Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, Kota Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

Karenanya banyak sekali keunikan keadaannya ~ yang malah membuat saya kerasan [betah] berdomisili di kota ini *ckckck~

1. macet ~ kota no 4 tingkat kemacetannya~
  1. Bangkok, Thailand                       6. Seoul, South Korea
  2. Manila, Filipina                            7. Dhaka, Bangladesh
  3. Shanghai, Cina                            8. Mexico city, Mexico
  4. Jakarta, Indonesia                       9. Caracas, Venezuela
  5. Kampala, Uganda
Jakarta satu-satunya kota metropolitan yang belum mempunyai sistem tranportasi bawah tanah atau subway. Lalu lintas adalah replika dari masyarakat kita, kekacauan besar – dan untuk alasan yang sama. Setiap masalah dalam masyarakat kita tercermin dalam lalu lintas kita. Jadi jika kita mampu memperbaiki masalah lalu lintas kita, itu berarti kita mampu untuk memperbaiki masalah-masalah sosial dan budaya.

“Jakarta, dari perspektif wisatawan, adalah kota yang penuh tuntutan, kejutan, dan kesulitan,” tulis seorang ekpatriat yang akhirnya mencintai Jakarta setelah enam bulan menetap kepada TripAdvisor. Kota Jakarta yang luas namun penuh kemacetan, polusi, kemiskinan, serta wisata yang hanya berpusat di mal membuatnya tidak disukai wisatawan

2. Banjir











*saya pun menulis ini sessat setelah menguras rumah dari genangan banjir :(


3. Kebakaran
Menurut data yang berhasil diperoleh, berikut daerah-daerah rawan kebakaran tersebut:

Jakarta Pusat: Tanah Tinggi, Galur, Kebon Kosong, Karang Anyar, Kebon Melati, Kebon Kacang, Jati Bunder, dan Kramat.
Jakarta Utara: Penjaringan, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pademangan Barat, Cilincing, Kali Baru, Sukapura, Warakas, Kebon Bawang, dan Koja.
Jakarta Barat: Krendang, Kali Anyar, Jembatan Besi, Tambora, Duri Utara, Tangki, Jelambar Raya, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Palmerah Barat, Kapuk, Cengkareng, Semanan, dan Kalideres.
Jakarta Selatan: Manggarai Selatan, Manggarai, Bukit Duri Selatan, Pejaten Timur, Mampang Prapatan, Cipete Utara, Gandaria Utara, Kebayoran Lama Utara, Petukangan Utara, Petukangan Selatan, Grogol Utara, Karet Belakang, dan Pancoran.
Jakarta Timur: Jatinegara Kaum, Kayu Manis, Lubang Buaya, Halim, Kampung Makasar, Kebon Pala, Kramat Jati, Kampung Tengah, Susukan, Ciracas, dan Gedong.
Penyebab Kebakaran di Jakarta

Pemerintah setempat memperkirakan pemasangan instalasi listrik yang tak sesuai prosedur adalah pemicu utama kebakaran yang marak terjadi di Jakarta. Kesalahan pemasangan instalasi listrik itu sangat berpotensi menimbulkan arus pendek atau korsleting ketika konsumsi listrik meningkat. Penyebab kebakaran lainnya adalah akibat kelalaian penggunaan kompor, puntung rokok, petasan, pembakaran sampah, dan lain lain.

4. Transportasi yang menarik --a




hahahaha..
namun tetap saja 



http://my.opera.com/ceritajakarta/blog/index.dml


Selasa, 05 Februari 2013

ayah sayang kita.

01. masih abi ingat rajuk parasmu saat abi tolak apa yang kau pinta | teringat jelas airmatamu yang kau tahan di tepi mata
02. teman-temanmu dimanjakan dengan ribuan permainan | sementara abi malah mengajakmu ke toko buku mencari bacaan
03. engkau pinta tontonan selayaknya anak sekelas | sementara abi hulurkan putih kertas untuk kau tulis dan lukis
04. engkau menatap iri keluarga lain yang tahunan jalan-jalan | sedang abi mengisi waktu liburmu dengan ikut kajian
05. seringkali abi berpikir bagimu terlalu keras dan susah | tidak memberikan kebahagiaan sebagaimana seharusnya ayah
06. namun bayangan kelam sekulerisme benar-benar mengerikan | membuat merinding hanya berpikir bagaimana kelak masa depan
07. tiada niat untuk tak hargai masa kecil yang tak terganti | hanya abi terobsesi akan masa depan yang harus kau tapaki
08. kenyataan bahwa Ali bin Abu Thalib halqah saat 7 tahun | dan Imam Syafi'i yang hafidz 7 tahun
09. masih abi ingat bagaimana pintar engkau karang alasan | saat tiba waktu shalat dan engkau asyik dengan tontonan
10. engkau pinta izin abi menonton kartun barat tak bernilai | sementara abi pinta ummimu bacakan kitab sirah Nabi
11. engkau pinta kepada abi untuk bermain bersama teman-temanmu | bahkan abi memintamu kembali menyelesaikan iqra' bersama ummimu
12. mungkin -mungkin- ini tindakan dzalim bagimu | namun abi tak bisa pikirkan apalagi bekal selain ilmu
13. dekat sekali kita dengan kebangkitan yang dijanjikan | dan cukuplah harapan itu memberikan kekuatan
14. beginilah kita hidup pada sisa-sisa masa | dimana orangtua anggap maksiat anak hal biasa
15. maafkan nak bila abi terlalu sayang | bila berkesan hendaklah dikenang
16. maafkan nak bila abi terlalu teliti dan peduli | hanya bisa berharap engkau mengerti satu hari nanti
17. abi hanya lelaki yang terlalu bodoh di masa muda | jangan sampai kau berbuat hal yang sama
18. tidak tahu sampai kapan bisa menemani dan mendidikmu | namun dalam doa abi selalu minta waktu lebih untuk bersamamu
19. tidak selamanya tangan ini bisa mengenggam dan menuntunmu | hanya bisa berharap bahwa semuanya selesai sebelum waktu
20. dan jika tiada bisa kita berkumpul kembali | izinkan tulisan ini jadi pengganti nasihat bagimu, perkenankan


-Ustadz Felix Siauw-