Kamis, 06 Desember 2012

kemana setelah lulus?

beberapa waktu lalu, saya dihadapkan beberapa pertanyaan.
dan lingkungan ~umumnya~ menyorot, kemana saya setelah lulus?
bagi mereka ini cerminan kesuksesan.
beberapa pertanyaan seperti : kerja dimana? gaji berapa?
hingga pertanyaan merembet kearah pribadi.. kapan nikah, dll?
dan pilihan saya adalah..

sejujurnya saya masih enggan untuk bekerja.
~yes, i know, im childish! *penyakit bontot
selain dari gambaran teman-teman yg ingin segera lulus, agar segera dpt kerja
dan hidup makmur bahagia bersama keluarga.
kenapa membatasi kebahagiaan bdasarkan waktu?
nanti klo udh kerja bisa makan apapun semau yg kita mau *derita mahasiswa nahan jajan ga punya uang
nanti klo udah kerja kita bisa ngasih orang tua uang hasil keringat kita.
nanti klo udah kerja kita bisa jalan2 kemana pun yg kita mau.

mengapa musti nanti?
yah, setelah diingat2, saya pun sdh mulai bekerja dr slesai sma ~mengajar privat
saya bisa makan apapun yg sy ingin
saya jg tdk mbatasi jl2 saya
dan alhamdulillah sudah perna memberi ortu uang yng lumayan ktika kuliah
*walau insidental, tdk rutin

lalu, ketika dihadapkan pilihan untuk mulai merambah dunia kerja dan menjadi wanita karir
saya enggan.
saya, ~dengan dorongan keras si ayah tentunya, yg ingin anaknya berujung PNS
memilih untuk mengajar!
thats ur passion? ~saya ga ngerti passion itu apa. hahaha

lalu, qadarullah allah membukakan jalan untuk menjadi guru pendamping smk dr Dikti.
yah, masih guru pendamping.
dan pilihannya pula, saya ditempatkan di Sumatra Selatan~Palembang
entah akan menjadi suatu tantangan tersendiri dengan dunia baru, atauu
malah terbengkalai karena tidak bisa survive hidup sendiri
~(saya mmg blum perna tpisah tnggal jauh dr org tua)

banyak teman2 yg membodoh-bodohi pilihan ini.
entahlah, tidak ada yang percuma jika ini pilihanNya.
Bismillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar