Rabu, 06 Februari 2013

Jekartah ku

DKI Jakarta, my life ~ my city



Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia.
Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), Jumlah penduduk di Jakarta pada tahun 2010 berjumlah 9.588.198 jiwa. Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, Kota Jakarta merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

Karenanya banyak sekali keunikan keadaannya ~ yang malah membuat saya kerasan [betah] berdomisili di kota ini *ckckck~

1. macet ~ kota no 4 tingkat kemacetannya~
  1. Bangkok, Thailand                       6. Seoul, South Korea
  2. Manila, Filipina                            7. Dhaka, Bangladesh
  3. Shanghai, Cina                            8. Mexico city, Mexico
  4. Jakarta, Indonesia                       9. Caracas, Venezuela
  5. Kampala, Uganda
Jakarta satu-satunya kota metropolitan yang belum mempunyai sistem tranportasi bawah tanah atau subway. Lalu lintas adalah replika dari masyarakat kita, kekacauan besar – dan untuk alasan yang sama. Setiap masalah dalam masyarakat kita tercermin dalam lalu lintas kita. Jadi jika kita mampu memperbaiki masalah lalu lintas kita, itu berarti kita mampu untuk memperbaiki masalah-masalah sosial dan budaya.

“Jakarta, dari perspektif wisatawan, adalah kota yang penuh tuntutan, kejutan, dan kesulitan,” tulis seorang ekpatriat yang akhirnya mencintai Jakarta setelah enam bulan menetap kepada TripAdvisor. Kota Jakarta yang luas namun penuh kemacetan, polusi, kemiskinan, serta wisata yang hanya berpusat di mal membuatnya tidak disukai wisatawan

2. Banjir











*saya pun menulis ini sessat setelah menguras rumah dari genangan banjir :(


3. Kebakaran
Menurut data yang berhasil diperoleh, berikut daerah-daerah rawan kebakaran tersebut:

Jakarta Pusat: Tanah Tinggi, Galur, Kebon Kosong, Karang Anyar, Kebon Melati, Kebon Kacang, Jati Bunder, dan Kramat.
Jakarta Utara: Penjaringan, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pademangan Barat, Cilincing, Kali Baru, Sukapura, Warakas, Kebon Bawang, dan Koja.
Jakarta Barat: Krendang, Kali Anyar, Jembatan Besi, Tambora, Duri Utara, Tangki, Jelambar Raya, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Palmerah Barat, Kapuk, Cengkareng, Semanan, dan Kalideres.
Jakarta Selatan: Manggarai Selatan, Manggarai, Bukit Duri Selatan, Pejaten Timur, Mampang Prapatan, Cipete Utara, Gandaria Utara, Kebayoran Lama Utara, Petukangan Utara, Petukangan Selatan, Grogol Utara, Karet Belakang, dan Pancoran.
Jakarta Timur: Jatinegara Kaum, Kayu Manis, Lubang Buaya, Halim, Kampung Makasar, Kebon Pala, Kramat Jati, Kampung Tengah, Susukan, Ciracas, dan Gedong.
Penyebab Kebakaran di Jakarta

Pemerintah setempat memperkirakan pemasangan instalasi listrik yang tak sesuai prosedur adalah pemicu utama kebakaran yang marak terjadi di Jakarta. Kesalahan pemasangan instalasi listrik itu sangat berpotensi menimbulkan arus pendek atau korsleting ketika konsumsi listrik meningkat. Penyebab kebakaran lainnya adalah akibat kelalaian penggunaan kompor, puntung rokok, petasan, pembakaran sampah, dan lain lain.

4. Transportasi yang menarik --a




hahahaha..
namun tetap saja 



http://my.opera.com/ceritajakarta/blog/index.dml


Tidak ada komentar:

Posting Komentar