Jumat, 08 Februari 2013

Perbuatan Yang Dibolehkan Dalam Shalat


Oleh: Ustadz Abdul Kholiq Hafizhahullah

Sebagaimana kita fahami bahwa shalat maknanya beribadah kepada Allah dengan gerakan-gerakan dan perkataan-perkataan tertentu yang diawali dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam. Sehingga dari sini kita memahami bahwa gerakan-gerakan di dalam shalat telah ditentukan.

Karena itu, hukum asalnya kita dilarang melakukan gerakan-gerakan apa pun selain gerakan shalat, kecuali ada dalil yang menunjukkan kebolehannya, diantaranya:

1. Menggendong anak kecil
Dari Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu (berkata): “ Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat sambil menggendong Umamah binti Zaenab binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila sujud beliau meletakkannya, dan apabila berdiri beliau menggendongnya kembali.” [HR.al-Bukhari 516 dan Muslim 543]

2. Sedikit melangkah untuk suatu keperluan
Dari Aisyah dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di dalam rumah dan (saat itu) pintu dalam keadaan tertutup, kemudian saya datang dan minta supaya dibukakan. Lalu beliau berjalan dan membukakan pintu, kemudian kembali ke tempat shalatnya.” [HR.Abu Dawud 910]

3. Mencegah atau menahan orang yang lewat di depannya
Dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian shalat menghadap sesuatu yang menutupinya (membatasinya) dari manusia, lalu ada seorang yang ingin melintas di depannya, maka hendaknya dia menahan (orang itu) di lehernya. Apabila menolak (tidak mau ditahan), maka hendaknya dia memeranginya karena sesungguhnya dia adalah setan.” [HR.Muslim 505]

4. Membunuh ular, kalajengking atau yang semisalnya dari binatang yang menggangu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu (berkata): “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh dua binatang hitam ketika shalat, (yaitu) kalajengking dan ular.” [HR.Abu Dawud 921]

5. Menggeser kaki orang tidur yang ada di depannya.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: “Saya meluruskan kaki saya di arah kiblatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika shalat. Maka ketika beliau sujud, beliau menggesernya. Dan apabila beliau berdiri, saya meluruskannya.” [HR.al-Bukhari 1209 dan Muslim 512]

6. Melepas sandal di tengah shalat.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat dengan para sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas dua sandalnya lalu meletakkannya di sebelah kirinya. Tatkala para sahabat melihat hal tersebut, mereka pun ikut melepas sandal-sandal mereka. Lalu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat, beliau bertanya: “Apa yang menyebabkan kalian melepas sandal-sandal kalian?” Mereka menjawab: “Kami melihat engkau melepas sandal, maka kami pun melepas sandal-sandal kami. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan: “Sesungguhnya tadi malaikat Jibril datang kepada saya dan mengabarkan bahwa pada dua sandal saya ada kotoran.” [HR.Abu Dawud 555]

7. Meludah pada baju atau sapu tangan
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Ketika salah seorang di antara kalian berdiri melaksanakan shalat, sesungguhnya Allah berada di hadapannya. Karena itu janganlah dia meludah ke arah depan atau kananya, tapi hendaknya meludah ke arah kirinya di bawah kakinya. Apabila (terpaksa) tidak bisa menahan ludahnya, maka hendaknya ia melakukan (meludah) di bajunya (dengan cara) seperti ini,”. Kemudian beliau melipatkan sebagian bajunya terhadap sebagian yang lain.“ [HR.Muslim 3008]

8. Membetulkan pakaian dan menggaruk badan.
Dari Jarir adh-Dhobbi radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Adalah Ali, apabila berdiri melaksanakan shalat, dia meletakkan tangan kanannya di atas pergelangan tangan kirinya. Dia senantiasa melakukannya hingga rukuk, kecuali untuk membetulkan pakaian atau menggaruk badan.” [HR.Ibnu Abi Syaibah 1/391]

9. Menjawab salam dengan isyarat tangan.
Ketika seorang sedang shalat, lalu ada orang yang mengucapkan salam padanya, maka ia tidak boleh menjawabnya dengan lisan, namun hendaknya menjawab dengan isyarat tangan.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju Quba untuk shalat di dalamnya. Kemudian datanglah sahabat-sahabat al-Anshor mengucapkan salam kepada beliau ketika beliau sedang shalat. Ibnu Umar berkata: lalu aku bertanya kepada Bilal, “Bagaimana engkau melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab salam mereka ketika mereka mengucapkan salam kepada beliau sedangkan beliau sedang shalat?” Bilal menjawab, “Menjawab demikian.” Ja’far bin Aun (Salah seorang rawi) membuat telapak tangannya, dan menjadikan perut telapak tangannya di bawah dan punggung telapak tangannya di atas.” [HR.Abu Dawud 915]

10. Mengangkat kepala ketika sujud untuk memastikan keadaan imam ketika imam memanjangkan sujud.
Dari Abdullah bin Syaddad radhiyallahu ‘anhu dari bapaknya dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar kepada kami dalam salah satu shalat Isya’ sambil menggendong Hasan atau Husain. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maju dan meletakkan gendongannya, lalu bertakbir mengawali shalat. Kemudian beliau sujud di tengah shalatnya dengan sujud yang panjang. Berkata bapakku (Syaddad): lalu saya mengangkat kepala, ternyata ada anak kecil yang naik ke punggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sujud, lalu saya kembali sujud…” [HR.an-Nasa'i 1149]

11. Bertepuk tangan bagi wanita untuk mengingatkan imam ketika terjadi kelupaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kenapa saya melihat kalian banyak bertepuk tangan?! Jika terjadi sesuatu dalam shalat seseorang, hendaknya dia bertasbih. Sesungguhnya apabila dia bertasbih maka (imamnya) menoleh kepadanya. Sesungguhnya bertepuk tangan (dalam shalat) itu bagi wanita.” [HR.Muslim 421]

12. Membawa dan membaca al Qur’an ketika shalat sunnah
Ketika seseorang ingin memanjangkan shalat sunnahnya, sementara dia tidak memiliki banyak hafalan al Qur’an, maka boleh baginya membawa al Qur’an dan membacanya, sebagaimana dijelaskan dalam atsar dari A’isyah bahwasanya dia pernah shalat diimami budak laki-lakinya yang bernama Dzakwan dengan memegang mushaf. [Lihat Shohih Bukhari, kitabul adzan, bab imamatul 'abdi, beserta syarahnya Fathul Bari]

13. Menoleh ke kiri atau ke kanan ketika ada perlu
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “(Suatu hari) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengeluh, maka kami pun shalat di belakang beliau dan beliau dalam keadaan duduk. Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu memperdengarkan takbirnya kepada manusia, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menoleh kepada kami. Beliau melihat kami dalam keadaan berdiri lalu berisyarat agar kami duduk. Maka kami pun shalat dengan shalatnya beliau (yaitu) dalam keadaan duduk…” [HR.Muslim 413]

Demikian pembahasan kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat. Amin.

Sumber: diketik ulang dari Majalah al-Mawaddah, Edisi Ke-6, Tahun Ke-3, Muharrom-Shofar 1431H, Januari 2010 hal.18-20

Link : http://alqiyamah.wordpress.com/2010/02/01/perbuatan-yang-dibolehkan-dalam-shalat-ustadz-abdul-kholiq-hafizhahullah/


Masya allah.. si ayah, sabarnyaaa <3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar